tembokTembok Pemisah. Tembok Pemisah sering juga dijumpai bukan hanya diantara orang yang tidak percaya Kristus. Melainkan ada di tengah-tengah umat Kristen.

Gap di dalam umat Kristen antara orang percaya Yahudi dan Non Yahudi. Antara yang bersunat dengan tak bersunat. Antara tradisi dan nilai golongan yang lain.

Inilah yang terjadi di antara jemaat Efesus yang Rasul Paulus ingatkan dalam surat penggembalannya. Paulus mengingatkan bahwa Kristus telah meruntuhkan Tembok Pemisah, jangan lagi ada

Tembok Pemisah di antara umatNya. Tembok Pemisah itu dihancurkanNya di atas kayu salib. Golgotha.
Itulah yang DIA lakuan dengan darahNya yang tercurah ke tanah.

Tembok itu hanya bisa roboh jika umatNya bisa hidup dalam KASIH saling Mengampuni. Pengampunan! Bagaimana caranya agar kita bisa mengampuni orang yang bersalah kepada kita? Enak banget orang bersalah sebegitunya dimaafkan? Bukankah itu akan membuat orang-orang demikian menjadi tambah lupa diri?

Bila kita mengampuni orang bersalah sebenarnya itu juga baik bagi kita yang mengampuni. Bila kita tidak mengampuni, ada kepahitan yang lahir di dalamnya.

Hanya orang yang telah mengalami pengampunan dalam dirinyalah yang mampu untuk mengampuni orang lain.

Memang tidak mudah. Tetapi Tuhan akan memberikan kekuatan. Firman Tuhan, tubuh kita adalah bait Allah. Ia mau tinggal di dalam kita. Itulah sebabnya sesuatu yang wajar agar hidup kita selalu melekat bagiNya.

Kasihilah semua orang tanpa memandang perbedaan antara kau dan dia. Dengan demikian tembok itu benar benar telah roboh juga bagimu! Ampunilah dan kasihilah sebab Kristus telah mati untuk pengampuan bagimu.