Categories
References

Nonaktifkan (Disabling) Text Selection dan Right Click Mouse di Postingan.

Mohon maaf bagi pembaca yang budiman. Mulai hari ini saya akan menonaktifkan text selection di postingan saya. Pada awalnya sih hanya untuk menghindarkan spy terhadap page source. Tetapi ada beberapa point yang biasa dilakukan oleh penulis artikel di situs mereka selain alasan di atas, seperti yang saya tuliskan di bawah ini.

Tidak dapat dipungkiri selalu ada Pros dan Cons dari suatu tindakan atau pilihan. Demikian juga halnya perihal menonaktifkan right-click mouse dan text selection yang akan dibicarakan di sini. Kita mulai dari Pros menonaktifkan mouse click dan text selection di postingan artikel. Beberapa manfaatnya, antara lain:

  1. Mencegah pembajakan konten: Dengan menonaktifkan right-click mouse dan text selection, kita dapat mencegah pengunjung yang tidak bertanggung jawab untuk mencuri konten yang telah kita buat dan mempublikasikannya di situs web mereka sendiri tanpa izin.
  2. Meningkatkan keamanan situs web: Beberapa hacker atau spammer menggunakan fitur right-click mouse untuk mengakses menu konteks pada situs web dan mencoba melakukan serangan dengan cara yang berbeda. Menonaktifkan fitur ini dapat membantu meningkatkan keamanan situs web kita.
  3. Meningkatkan kepercayaan pengunjung: Jika pengunjung melihat bahwa kita telah mengambil langkah-langkah untuk melindungi konten kita dari pencurian, hal ini dapat membantu meningkatkan kepercayaan mereka pada situs web kita.
  4. Mengontrol tampilan situs web: Dalam beberapa kasus, kita mungkin ingin mengontrol tampilan situs web kita dengan cara yang lebih ketat. Menonaktifkan right-click mouse dan text selection dapat membantu mencegah pengunjung dari memilih atau menyalin konten tertentu yang dapat mengganggu tampilan situs web secara keseluruhan.

Terakhir, bagian Cons. Menonaktifkan right-click mouse dan text selection bisa juga membuat pengunjung agak kesal dan merasa tidak nyaman. Untuk itu jikalau pembaca kurang nyaman, saya mohon maaf ya. Jika suatu content dirasa bermanfaan, boleh dishare URL-nya saja.

Bagi yang mau melakukan seperti judul artikel ini, berikut adalah langkah-langkahnya.

Untuk disable right click mouse, sisipkan code di bawah ini setelah <head> seperti contoh berikut. Jika menggunakan CMS WordPress, bisa menyisipkannya di file header.php atau menggunakan plugins.

Untuk disable text selection, sisipkan code berikut di bagian CSS, atau kalau di CMS WordPress masukkan di dalam file style.css atau Additional CSS jika didukung oleh theme wordpress Anda.

Selamat mencoba, ya.

Harap diingat bahwa coding yang Anda sisipkan dapat “hilang” dan tidak berfungsi jika theme yang digunakan di CMS WordPress diganti. Pilihan pertama gunakan plugins, atau menyisipkan ulang code seperti langkah awal.

Categories
Life Coach References

Jamu Jati Kendi

Saya penasaran dengan About seorang saudara, Bapak Malkie J Rointang. JAMU JATI KENDI. Ternyata itu adalah akronim dari jaga mulut, jaga hati dan kendalikan diri. Suatu motto yang masih relevan untuk tetap diterapkan saat ini. Sayangnya, tidak banyak informasi yang tersedia mengenai pelopor Jamu Jati Kendi ini. Konsep Jamu Jati Kendi mungkin telah ada sejak lama di Indonesia, dan menjadi ajaran turun-temurun dari generasi ke generasi. Oleh karena itu, sulit untuk mengidentifikasi siapa pelopor pasti dari konsep ini. Namun, yang pasti adalah bahwa konsep Jamu Jati Kendi telah menjadi bagian dari budaya Indonesia dan diajarkan untuk membantu orang menghadapi berbagai situasi dalam hidup dengan lebih baik.

Jamu Jati Kendi adalah sebuah konsep yang berasal dari Indonesia yang mengajarkan tiga prinsip penting dalam menjalani kehidupan, yaitu jaga mulut, jaga hati, dan kendalikan diri. Konsep ini mengajarkan bahwa dengan menguasai tiga prinsip ini, seseorang akan mampu menghadapi berbagai situasi dalam hidup dengan lebih baik.

Pertama-tama, jaga mulut mengajarkan bahwa kita harus berhati-hati dengan kata-kata yang keluar dari mulut kita. Kita harus memilih kata-kata dengan bijak dan tidak membiarkan emosi kita menguasai diri sehingga mengucapkan kata-kata yang tidak pantas. Kita harus menghindari perkataan yang bisa menyakiti hati orang lain atau menimbulkan masalah yang lebih besar. Dalam Alkitab, ayat yang mengajarkan tentang jaga mulut bisa ditemukan di Efesus 4:29, “Tidak boleh ada kata-kata kotor atau tidak bermanfaat atau mengganggu; sebaliknya, kata-kata yang baik untuk dibangun dan bermanfaat bagi orang lain, supaya memberi kasih karunia kepada orang yang mendengarnya.”

Kedua, jaga hati mengajarkan bahwa kita harus menjaga perasaan dan pikiran kita dari hal-hal yang negatif. Kita harus berusaha untuk selalu berpikir positif dan mencari hal-hal yang baik dalam setiap situasi. Kita juga harus menghindari perasaan iri, dengki, dan marah yang bisa merusak hubungan kita dengan orang lain dan dengan Tuhan. Dalam Alkitab, ada banyak ayat yang mengajarkan tentang jaga hati, salah satunya adalah Filipi 4:8, “Akhirnya, saudara-saudara, segala sesuatu yang benar, segala sesuatu yang mulia, segala sesuatu yang adil, segala sesuatu yang suci, segala sesuatu yang manis, segala sesuatu yang sedap didengar, apapun yang patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.” Alkitab menyatakan: “Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.” (Amsal 4:23). Mengapa hati kita harus selalu dijaga? Karena dari hati timbul segala pikiran jahat (baca Matius 15:19).

Ketiga, kendalikan diri mengajarkan bahwa kita harus bisa mengontrol diri kita sendiri dalam berbagai situasi. Kita harus bisa mengendalikan emosi dan nafsu kita agar tidak membuat keputusan yang salah atau melakukan hal-hal yang merugikan diri sendiri dan orang lain. Dalam Alkitab, ayat yang mengajarkan tentang kendalikan diri bisa ditemukan di Galatia 5:22-23, “Buah Roh ialah kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, dan penguasaan diri. Tidak ada hukum yang melarang hal-hal seperti itu.” Juga ada tertulis di 2 Timotius 4:5: Tetapi kuasailah dirimu dalam segala hal …

“Mata adalah pelita tubuh. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu; jika matamu jahat, gelaplah seluruh tubuhmu. Jadi jika terang yang ada padamu gelap, betapa gelapnya kegelapan itu.” (Matius 6:22-23) Menjaga mata juga penting, mungkin judulnya kita bisa ganti dan menerapkannya dalam hidup. Jamu Jati Jama Kendi.

Dalam kesimpulan, konsep Jamu Jati Kendi mengajarkan tiga prinsip penting yang bisa membantu kita menghadapi berbagai situasi dalam hidup, yaitu jaga mulut, jaga hati, dan kendalikan diri. Dalam Alkitab, banyak ayat yang mengajarkan tentang ketiga prinsip ini, dan kita bisa belajar dari firman Tuhan untuk membantu kita.

Categories
References

Trade Like Jesse Livermore by Richard Smitten

“Trade Like Jesse Livermore” adalah buku yang mencoba untuk menggali kehidupan dan strategi trading Jesse Livermore, salah satu trader saham paling sukses sepanjang masa. Buku ini didasarkan pada prinsip bahwa dengan mempelajari kehidupan dan metode Livermore, para trader dapat belajar pelajaran berharga tentang cara sukses dalam pasar saham.

Buku ini terdiri dari delapan bab, dan berikut ini adalah ringkasan dari setiap bab:

Bab 1: Siapa Jesse Livermore?

Bab ini memberikan gambaran singkat tentang kehidupan Jesse Livermore, termasuk kenaikan pangkatnya dari spekulator ke trader kaya raya yang beberapa kali membuat dan kehilangan kekayaannya. Bab ini juga membahas kehidupan pribadinya dan tantangan yang dihadapinya, termasuk masa-masa depresi dan bunuh dirinya pada akhirnya.

Bab 2: Filosofi Trading Livermore

Bab ini membahas filosofi trading Livermore, yang didasarkan pada ide bahwa pasar terdiri dari emosi manusia dan bahwa harga mencerminkan psikologi kolektif para trader. Livermore percaya bahwa pasar merupakan cerminan dari sifat manusia, dan bahwa para trader bisa menghasilkan uang dengan memahami psikologi pasar dan berdagang sesuai dengan itu.

Bab 3: Sistem Trading Livermore

Pada bab ini, penulis membahas sistem trading Livermore, yang dikembangkan selama karir tradingnya. Sistem ini didasarkan pada ide “pivotal points,” yaitu level harga tertentu yang Livermore gunakan untuk mengidentifikasi titik balik dalam pasar. Ia percaya bahwa dengan mengidentifikasi pivotal points ini, para trader dapat mengantisipasi perubahan dalam pasar dan melakukan perdagangan yang menguntungkan.

Bab 4: Analisis Teknikal

Livermore terkenal karena keahliannya dalam analisis teknikal, dan pada bab ini, penulis menjelaskan beberapa konsep kunci yang digunakan dalam tradingnya. Ini termasuk level support dan resistance, trendline, dan pola grafik. Penulis menjelaskan bagaimana Livermore menggunakan alat-alat ini untuk mengidentifikasi peluang perdagangan potensial dan mengelola risiko.

Bab 5: Manajemen Risiko

Pada bab ini, penulis membahas pendekatan Livermore dalam manajemen risiko. Ia percaya bahwa sangat penting bagi trader untuk mengelola risikonya dengan hati-hati, dan ini melibatkan menetapkan stop-loss order dan mengelola ukuran posisi. Penulis memberikan saran praktis tentang bagaimana para trader dapat menerapkan prinsip-prinsip ini dalam trading mereka sendiri.

Bab 6: Pelaksanaan Perdagangan

Livermore terkenal karena keahliannya dalam melaksanakan perdagangan, dan pada bab ini, penulis menjelaskan beberapa teknik yang ia gunakan untuk memasuki dan keluar dari perdagangan pada waktu yang tepat. Ini termasuk menunggu konfirmasi pembalikan tren sebelum memasuki perdagangan, dan mengurangi posisi untuk mengelola risiko.

Bab 7: Analisis Pasar

Pada bab ini, penulis membahas beberapa prinsip kunci yang digunakan dalam analisis pasar oleh Livermore, termasuk analisis fundamental dan sentimen pasar. Penulis menjelaskan bagaimana Livermore menggunakan berita dan laporan keuangan untuk memahami fundamental perusahaan dan industri tertentu, serta bagaimana ia menggunakan sentimen pasar untuk mengidentifikasi perubahan dalam psikologi kolektif para trader.

Bab 8: Kesimpulan

Pada bab terakhir ini, penulis merangkum kembali pelajaran utama yang dapat dipelajari dari kehidupan dan metode trading Jesse Livermore. Dia menekankan pentingnya memahami psikologi pasar dan mengembangkan sistem trading yang konsisten, serta menekankan perlunya mengelola risiko dengan hati-hati dan melaksanakan perdagangan dengan disiplin.

Selain itu, penulis juga memberikan saran praktis tentang bagaimana para trader dapat menerapkan pelajaran-pelajaran ini dalam trading mereka sendiri, termasuk cara mengembangkan sistem trading yang sesuai dengan gaya dan kepribadian masing-masing, serta bagaimana mengelola emosi saat trading.

Secara keseluruhan, “Trade Like Jesse Livermore” adalah buku yang sangat berguna bagi para trader yang ingin mempelajari strategi trading yang sukses dan efektif. Buku ini memberikan wawasan yang berharga tentang bagaimana psikologi pasar bekerja, serta bagaimana para trader dapat memanfaatkan analisis teknikal dan fundamental untuk mengidentifikasi peluang perdagangan potensial.

Selain itu, buku ini juga membahas pentingnya manajemen risiko dan pelaksanaan perdagangan yang disiplin, yang merupakan aspek penting dari trading yang sukses. Dengan kata lain, “Trade Like Jesse Livermore” adalah buku yang sangat direkomendasikan bagi siapa saja yang ingin meningkatkan keahlian trading mereka dan mencapai kesuksesan dalam pasar saham.