Categories
Life Quotes

Orang Arif

Yang ingin bijaksana harus menghormati TUHAN.  Yang paling penting dalam kebijaksanaan adalah menghormati TUHAN. Bagaimana kita bisa menghormati TUHAN?
1. Percaya existensi TUHAN dibuktikan dengan sikap Hormat dan Taat. Takut akan Tuhan cerminan percaya akan Tuhan. Orang atheis tidak percaya Tuhan, lebih menekankan hubungan horizontal, Humanism.
Dalam Hubungan yang Horizontal saja menepis keterkaitan TUHAN dalam perputaran kehidupan ini. Tetapi dalam konteks percaya kepada Tuhan bukan hanya hubungan Horizontal yang ditemukan di dalamnya, melainkan hubungan Vertikal juga.
King Solomon Raja Salomo, yang terkenal bijaksana itu, memperoleh hikmat karena ia mengasihi, menghormati dan menaati Tuhan.

2. Baik2lah menggunakan kesempatan (waktu)
Dalam Surat Ef. 5:16a: Menggunakan kesempatan yang ada melalui ibadah, pelayanan, persembahan. Tambah usia “jatah hidup” berkurang.
Terorist menggunakan perhitungan wakyu detik demi detik untuk menghancurkan, merusak dan menghancurkan. Seharusnya umat Kristen dalam keadaan sebaliknya tidak boleh kalah tentunya dalam menggunakan waktu2 ini untuk kesejahteraan bagi banyak orang.

Coba simak lagu berikut.

3. Berusaha Mengerti Kehendak Tuhan.
Ini langkah pribadi. Sama seperti orang yang lapar harus makan. Tidak dapat diwakilkan.
Janganlah bodoh, tapi berusahalah  Ef 5. 17
Orang yang arif tetap belajar, mencari kehendak Tuhan dalam hidupnya. Walaupun sudah “tahu”

Ketika aku harus memilih..

Categories
Life Quotes

Tembok Pemisah

tembokTembok Pemisah. Tembok Pemisah sering juga dijumpai bukan hanya diantara orang yang tidak percaya Kristus. Melainkan ada di tengah-tengah umat Kristen.

Gap di dalam umat Kristen antara orang percaya Yahudi dan Non Yahudi. Antara yang bersunat dengan tak bersunat. Antara tradisi dan nilai golongan yang lain.

Inilah yang terjadi di antara jemaat Efesus yang Rasul Paulus ingatkan dalam surat penggembalannya. Paulus mengingatkan bahwa Kristus telah meruntuhkan Tembok Pemisah, jangan lagi ada

Tembok Pemisah di antara umatNya. Tembok Pemisah itu dihancurkanNya di atas kayu salib. Golgotha.
Itulah yang DIA lakuan dengan darahNya yang tercurah ke tanah.

Tembok itu hanya bisa roboh jika umatNya bisa hidup dalam KASIH saling Mengampuni. Pengampunan! Bagaimana caranya agar kita bisa mengampuni orang yang bersalah kepada kita? Enak banget orang bersalah sebegitunya dimaafkan? Bukankah itu akan membuat orang-orang demikian menjadi tambah lupa diri?

Bila kita mengampuni orang bersalah sebenarnya itu juga baik bagi kita yang mengampuni. Bila kita tidak mengampuni, ada kepahitan yang lahir di dalamnya.

Hanya orang yang telah mengalami pengampunan dalam dirinyalah yang mampu untuk mengampuni orang lain.

Memang tidak mudah. Tetapi Tuhan akan memberikan kekuatan. Firman Tuhan, tubuh kita adalah bait Allah. Ia mau tinggal di dalam kita. Itulah sebabnya sesuatu yang wajar agar hidup kita selalu melekat bagiNya.

Kasihilah semua orang tanpa memandang perbedaan antara kau dan dia. Dengan demikian tembok itu benar benar telah roboh juga bagimu! Ampunilah dan kasihilah sebab Kristus telah mati untuk pengampuan bagimu.

Categories
Featured Life Quotes

Raja Kemuliaan

jesus king of gloryRaja Kemuliaan (King of Glory)
Dalam praktek sehari-hari sering kita mendengar ucapan “Segala Kemuliaan bagi Dia” terkadang menjadi “Segala Kemuliaan bagi Dua”

Kisah Raja Daud dalam memuliakan Tuhan juga dicatat dengan sekuat tenaga menari-nari, melompat-lompat. Dia seorang raja lho! Ada juga sih yang menganggap dia rendah, mencela dia melakukan hal itu. Mikhal mencela dia dengan mencemoh bahwa raja tidak patut berlaku sedemikian. Namun Daud berkata ia bahkan akan lebih lagi dalam menghinakan dirinya di hadapan Allah.

Alkitab mencatat Mikhal sampai matinya tidak mempunyai anak. Memang tidak eksplisit dikatakan bahwa Mikhal dihukum karena sikap dan perkataannya. Namun berapa ayat yang dituliskan ini tentang Mikhal begitu singkatnya dapat dikatakan Alkitab hendak menceritakan celaannya pada Raja Daud serta akibat yang menyertai ucapannya.

2 Samuel 6:20-23 (TB)
20 Ketika Daud pulang untuk memberi salam kepada seisi rumahnya, maka keluarlah Mikhal binti Saul mendapatkan Daud, katanya: “Betapa raja orang Israel, yang menelanjangi dirinya pada hari ini di depan mata budak-budak perempuan para hambanya, merasa dirinya terhormat pada hari ini, seperti orang hina dengan tidak malu-malu menelanjangi dirinya!”
21 Tetapi berkatalah Daud kepada Mikhal: “Di hadapan TUHAN, yang telah memilih aku dengan menyisihkan ayahmu dan segenap keluarganya untuk menunjuk aku menjadi raja atas umat TUHAN, yakni atas Israel, — di hadapan TUHAN aku menari-nari,
22 bahkan aku akan menghinakan diriku lebih dari pada itu; engkau akan memandang aku rendah, tetapi bersama-sama budak-budak perempuan yang kaukatakan itu, bersama-sama merekalah aku mau dihormati.”
23 Mikhal binti Saul tidak mendapat anak sampai hari matinya.
Bagaimana seharusnya sikap kita kepada Tuhan? Langkah pertama. Hitunglah BerkatNya. Bisakah kita menghitungnya? Pujilah namaNya, Raja Kemuliaan itu. Segala kemuliaan Bagi Dia bukan lagi bagi Dua.
Sikapmu memuji Tuhan tidak harus seperti Daud melompat-lompat. Namun kalau mau melompat dan menari, lakukanlah.

Beri kemuliaan bagiNya adalah karena itulah yang patut. Kita puji Dia atau tidak Ia tetap terpuji. Kita mau muliakan Dia atau tidak Dia tetap Mulia. Lalu untuk apa? Untuk itulah kita diciptakan! Kita ada, baik hidup atau mati untuk kemuliaan namaNya.

Allah itu Roh adanya. Roh yang menghidupkan Ia taruh di dalam hidup kita. Dengan Roh Allah itu dengan roh kita dapat menyembah kepada Allah. Dengan Tubuh kita memuji Dia dengan segenap hati dengan roh kita menyembahNya.