Dalam menghadapi persoalan hidup ini tak sedikit orang yang merasa tawar hati.  Mengapa banyak orang yang tawar hati? Salah satunya adalah karena terlalu banyak masalah yang sedang dihadapi, dan merasa terlalu berat. Masalah silih berganti dan nampaknya gak pernah selesai. Masalah yang satu belum selesai, sudah muncul masalah yang lain.

Dalam masalah yang demikian orang yang tawar hatinya sering merasa bahwa hanya dia saja yang mempunyai masalah di dunia ini.

Apa sih maksudnya tawar hati? Tawar hati adalah kondisi di mana seseorang mengalami banyak kehilangan. Putus asa. Hilang semangat. Hilang kekuatan, hilang sukacita, hilang iman, hilang harapan, hilang impian. Hilang percaya diri… dan lain-lain. Awas hilang ingatan!!

Apakah dalam menghadapi masalah yang bertubi-tubi kita bisa bebas dari tawar hati? Bagaimana kalau kita coba melihat dan membuat pilihan lain? Tapi bagaimana?

Mari kita melihat fakta-fakta yang ada. Apakah ada orang yang pernah hidup tercatat dalam sejarah manusia seseorang yang menghadapi banyak persoalan, persoalan yang datang silih berganti tetapi tetap bisa berdiri dan tetap tegar?

Apakah yang sanggup membuat seseorang dapat tegar, teguh berdiri walau dalam kesusahan dan kesukaran? Apakah tumpukan Prestasi, tingginya Reputasi atau melimpahnya Investasi?

Aku melihat bahwa hanya dengan Memandang kepada kekekalan dan Memandang kepada yang tidak kelihatan sanggup membuat kita menang dari kondisi tawar hati.

Memandang kepada kekekalan adalah iman. Iman itulah yang sanggup membuat seseorang bisa BEDA.

Lihatlah para nabi, apakah masalah kita lebih besar dari masalah-masalah yang mereka hadapi? Mungkin ada yang menjawab masalahku lebih besar dari masalah nabi-nabi itu. Ada 2 kemungkinan memang masalahmu lebih besar atau kamu belum mendengar apa saja yang nabi-nabi pernah alami. Apakah kamu pernah difitnah jadi pembunuh? Apakah pernah dituduh sebagai pemerkosa? Atau anak-anakmu bersekongkol untuk mencabut nyawamu? Atau semua harta bendamu hilang seketika dan semua teman-temanmu menuduhmu jahat bahkan istrimu sendiri tidak percaya lagi kepadamu?

Mungkin ada yang berkata, “Iya ialah, mereka kan nabi pasti bisa kuat mengalami hal sedemikian itu!”
Kenapa? Bukankah justru nabi tidak perlu menanggung sedemikian itu karena mereka pembawa Sabda Illahi? Bukankah segarusnya mereka lebih menderita bathinnya sebab dalam penyerahan dirinya justru mereka mengalami penderitaan? Banyak orang menderita karena kejahatan mereka sendiri, akibat ulahnya sendiri. Tapi bukan orang yang seperti itu yang kita bicarakan ini. Kita sedang membicarakan orang yang tidak berbuat jahat dalam penderitaan dan kesukaran. Seperti para nabi-nabi itu.

Jadi bagaimana? Apakah nabi tidak layak jadi contoh fakta? Nabi juga manusia biasa sama seperti kita jadi masih relevan buat kita lihat.

Kalau mau dituliskan di sini masih terlalu banyak contoh hidup orang yang menderita tapi sanggup melihat kepada Yang Tidak Kelihatan. IMAN. Iman sanggup memindahkan gunung. Lebih jauh jika Anda orang Kristen yang percaya akan Kristus lebih lagi. Bukankah Ia, Kristus telah pernah mengalami semua jenis penderitaan di bumi ini?

Bangkitlah, teguhkan hatimu. Jangan tawar hati. Tawar hati membat kekuatanmu hilang. Pandanglah sekelilingmu, banyak yang mengalami penderitaan yang sama. Yang membedakan hanyalah sikap kita terhadap masalah dan penderitaan. Berdirilah dengan mata tertuju pada TUHAN, maka Ia akan membuat hatimu kuat. Be Faithful.

Jika penderitaan dan persoalan hidup terasa berat, yang perlu hanyalah: periksa diri apakah ada perbuatan dosa yang kita sembunyikan. Jika ya, bertobat! Jika tidak ada, percayalah tepat pada waktunya kita akan segera naik kelas!

Be Faithful.