Catatan Marvell kunjungan ke Kota Tua
Anak saya, Marvell Kelas 5, berikut tulisannya setelah melakukan suatu Obyek pengamatan: Kota Tua.
Museum Bank Mandiri
Museum Bank Mandiri merupakan museum perbankan yang dimiliki oleh Bank Mandiri. Letaknya persis di depan stasiun Jakarta Kota (Beos). Museum ini memiliki koleksi peralatan perbankan mulai dari masa penjajahan Belanda sampai dengan terbentuknya Bank Mandiri. Bank Mandiri terbentuk atas merger empat bank Pemerintah, yaitu Bank Ekspor Impor Indonesia, Bank Dagang Negara, Bank Bumi Daya, dan Bank Pembangunan Indonesia yang dilaksanakan pada tanggal 31 Juli 1999. Koleksi perlengkapan operasional bank tempo dulu yang unik, antara lain adalah peti uang, mesin hitung uang mekanik, kalkulator, mesin pembukuan, mesin cetak, alat pres bendel, seal press, brandkast, safe deposit box dan anak kunci lemari / pintu besi maupun aneka surat berharga seperti bilyet deposito, sertifikat deposito, cek, obligasi dan saham.
Museum Seni Rupa
Museum Seni Rupa ini menyajikan koleksi dari hasil karya seniman-seniman Indonesia sejak kurun waktu 1800-an hingga saat sekarang.
Koleksi Seni Lukis Indonesia di museum ini dibagi menjadi beberapa ruangan berdasarkan periodisasi yaitu:
- Ruang Masa Raden Saleh (karya-karya periode 1880 – 1890)
- Ruang Masa Hindia Jelita (karya-karya periode 1920-an)
- Ruang Persagi (karya-karya periode 1930-an)
- Ruang Masa Pendudukan Jepang (karya-karya periode 1942 – 1945)
- Ruang Pendirian Sanggar (karya-karya periode 1945 – 1950)
- Ruang Sekitar Kelahiran Akademis Realisme (karya-karya periode 1950-an)
- Ruang Seni Rupa Baru Indonesia (karya-karya periode 1960 – sekarang)
Untuk Koleksi seni rupa menampilkan patung-patung sepeti Totem Asmat dan lain-lain.
Sedangkan koleksi keramik menampilkan keramik dari beberapa daerah Indonesia dan seni kreatif kontemporer. Selain itu ada juga koleksi keramik dari mancanegara seperti keramik dari Tiongkok, Thailand, Vietnam, Jepang dan Eropa dari abad 16 sampai dengan awal abad 20.
Museum Fatahillah
Museum ini adalah bagian yang tak terpisahkan dari riwayat Jakarta itu sendiri, itulah sebab dinamakan sebagai Museum Sejarah Jakarta, atau juga Museum Batavia.
Di masa lampau, tepatnya era penjajahan VOC, bangunan museum ini memiliki fungsi sebagai balai kota, ruang pengadilan, dan penjara bawah tanah. Di bagian luar bangunan museum terdapat lapangan, disebut sebagai lapangan Fatahillah. Lapangan ini dulu adalah tempat mengeksekusi para tahanan.
Museum Wayang
Museum Wayang memamerkan berbagai jenis dan bentuk wayang dari seluruh Indonesia, baik yang terbuat dari kayu dan kulit maupun bahan-bahan lain.
Wayang-wayang dari luar negeri ada juga di sini, misalnya dari Republik Rakyat Tiongkok dan Kamboja. Hingga kini Museum Wayang mengkoleksi lebih dari 4.000 buah wayang, terdiri atas wayang kulit, wayang golek, wayang kardus, wayang rumput, wayang janur, topeng, boneka, wayang beber dan gamelan.
Umumnya boneka yang dikoleksi di museum ini adalah boneka-boneka yang berasal dari Eropa meskipun ada juga yang berasal dari beberapa negara non-Eropa seperti Thailand, Suriname, Tiongkok, Vietnam, India dan Kolombia.
Tujuan pengamatan
- Mengetahui jenis mata uang pada zaman dahulu.
- Mengetahui seberapa jumlah alat peraga yang ada di Kota Tua.
- Mengetahui jenis – jenis wayang.
- Mengetahui alat alat senirupa.
- DLL
Metode pengamatan
Pengamatan ini dilakukan secara langsung yang dibantu oleh narasumber dan pemandu wisata.
Hasil pengamatan karyawisata
- Alat-alat di Kota Tua ada wayang, uang zaman dahulu, alat alat seni rupa DLL.
- Jenis-jenis wayang yang ada di Kota Tua : Gatot Kaca, Hanuman, Duryhodhana, Yudhistira, Bima, Arjuna, Nakula, Sadewa, DLL
- Alat-alat yang ada di museum Bank Mandiri: Brankas uang, ATM, DLL
Kesimpulan
- Mengunjungi Kota Tua ini membuat kita seolah-olah pergi ke jaman dahulu dan mendorong kita untuk bisa belajar tentang Seni, Budaya dan Sejarah.
- Pengetahuan tidak akan ada habisnya, oleh karena itu kita harus rajin belajar agar nantinya bisa banyak menguasai banyak sekali ilmu pengetahuan.